Dalam kalangan remaja pada zaman ini banyak sekali terlibat dengan pergaulan bebas. Untuk itu kita mesti mengetahui tentang dampak pergaulan bebas.
MAKALAH DAMPAK PERGAULAN BEBAS BAGI REMAJA
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini,
tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas
yang sudah dianggap sebagai gaya hidup, disebabkan terlalu jauhnya kebebasan
mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman
masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan. Disamping itu didukung oleh
arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita
mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan
arti pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas
melakukan perbuatan apapun itulah yang ada dibenak mereka semua. Contoh yang selalu dilakukan anak remaja
sekarang adalah seks bebas, penggunaan narkoba, minuman keras dan sebagainya.
Biasanya para remaja melakukan
perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba
sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar
agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya. Lebih parahnya
pergaulan bebas tersebut sudah menjadi hal yang wajar dalam kehidupan mereka ,
bahkan di anggap sebagai gaya hidup yang menyenangkan dan modernisasi.
Untuk itu kami mencoba mengangkat judul
“pergaulan bebas di kalangan remaja sebagai gaya hidup”, agar para pembaca
terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari pergaulan bebas dan tahu
dampak dari pergaulan bebas tersebut.
BAB II
PERMASALAHAN
Dalam pembuatan makalah ini kami menentukan
rumusan dan pembatasanya masalah yaitu :
A. Rumusan
Masalah
Dalam
penulisan makalah ini kami selaku penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai
hutan pergaulan bebas di kalangan remaja, banyak sekali argumen yang
menyatakan tentang hal ini, namun kami mencoba mengungkap hal-hal yang
berkaitan dengan pergaulan bebas dan rema, maka dari itu penulis merumuskan masalah ini sebagai
berikut :
a.
Apa itu remaja ?
b.
Apa itu pergaulan bebas ?
c.
Apa saja jenis jenis dari
pergaulan bebas ?
d.
Apa yang menjadi penyebab
maraknya pergaulan bebas ?
e.
Bagaimana pandangan remaja
mengenai pergaulan bebas sebagai gaya hidup ?
f.
Apa akibat yang dapat
timbul dari pergaulan bebas ?
g.
Bagaimanakan solusi yang
tepat untuk mencegah pergaulan bebas ?
Demikianlah
permasalahan yang penulis rumuskan semoga dengan ini dapat
menjadikan pembelajaran yang berharga bagi kita semua.
B. Pembatasan
Masalah
Dalam
pembuatan makalah ini, penulis melakukan pembatasan masalah terhadap makalah ini
yang bertujuan agar makalah yang dibuat lebih fokus pada satu permasalahan
saja. Adapun yang kami jadikan sebagai pembatasan masalah yaitu sebagai berikut
:
a.
Menjadikan
remaja sebagai salahsatu aspek yang termuat dalam
pembuatan makalah ini.
b.
Menjadikan
pergaulan bebas sebagai pokok dari permasalahannya.
Demikianlah
pembatasan masalah ini penulis buat, semoga dengan ini, penulis bisa lebih
memfokuskan pada pokok permasalahan.
BAB III
Pergaulan Bebas di Kalangan
Remaja Sebagai Gaya Hidup
A. Pengertian Remaja
Manusia selalu mengalami perubahan, baik
itu perubahan yang bersifat fisik (bentuk
tubuh) maupun yang bersifat nonfisik (sifat dan tingkah laku). Masa remaja
merupakan masa yang pasti dialami oleh setiap orang. Pada masa ini, pola pikir
kita mengalami peralihan darii pola pikir yang masih bersifat kekanak-kanakan
menjadi pola pikir yang lebih dewasa. Setelah melewati masa remaja maka setiap
orang akan memasuki sebuah tahapan atau fase yang disebut dengan fase
pendewasaan. Di dalam fase ini manusia mengalami perubahan pola pikir menjadi
lebih matang secara bertahap.
Pada
masa remaja biasanya setiap individu masih bingung dalam menentukan siapa
sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam artian masih mencari apa yang
harus ia lakukan dalam kehidupannya. Pada masa inilah diperlukan penanaman
nilai-nilai norma yang berlaku agar pada waktu menjalani fase pendewasaan tidak
terjerumus kedalam jurang kesalahan yang dalam.
Remaja
berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja
sebenarnya tidak mempunyaii tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan
anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh
Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa
remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalamii
perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13
tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Batasan
usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 –
15 tahun masa remaja awal, 15 – 18 tahun masa remaja pertengahan, dan 18 – 21
tahun masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa
remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja
awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja
akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Sebaliknya
bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat
produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan
kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan
dalam perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses
dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
B. Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan
hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus
dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis
kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti
saat ini.
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan
sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar.Pergaulan
bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan diluar batas atau bisa juga
disebut pergaulan liar.Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa
pengaruh positif atau pun pegaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri.
Positif yang dimaksud disini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubngan
tanpa membeda bedakan satu sama lain.Misalnya orang kulit putih berteman dengan
orang kulit hitam,orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia.Dan lain
sebagainya. Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah
menjerumus menjadi salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas”
yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa.
Remaja adalah individu labil yang emosinya
rentan tidak terkontrol oleh pengendalian dirii yang benar. Masalah keluarga,
kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas
membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan
bangsa.
C. Jenis – Jenis Pergaulan
Bebas
Pergaulan bebas sekarang sudah menjadi trend
baru bagi anak muda zaman sekarang.Mereka melakukan perbuatan yang menyimpang
dari nilai-nilai budaya serta agama. Mereka sama sekali tidak memikirkan dampak
apa yang terjadi pada mereka. Mereka hanya memikirkan kepuasannya sendiri tanpa
memikirkan dampaknya terhadap orang lain. Berbagai contoh pergaulan bebas
diantaranya:
1.
Seks bebas
Sex bebas telah merambah dunia anak muda
Indonesia. Mereka berpikir bahwa dengan sex mereka bisa puas dan enjoy. Mereka
tidak berpikir tentang dampak yang terjadi jika mereka tertular virus HIV/AIDS.
Virus yang belum ditemukan untuk menyembuhkannya. Salah satu penyebab Seks
bebas adalah media. Medialah yang paling banyak mempengaruhi moralitas anak
bangsa. Semakin banyak remaja disuguhi dengan eksploitasi seks di media, maka
mereka akan semakin berani mencoba seks di usia muda.
Secara umum, kelompok remaja yang paling
banyak mendapat dorongan seksual dari media cenderung melakukan seks pada usia
15 hingga 17 tahun 2 kali lebih tinggi ketimbang remaja lain yang lebih sedikit
melihat eksploitasi seks dari media. Maka tidak mengherankan kalau tingkat
kehamilan di luar nikah di Indonesia melejit tinggi, hingga penyakit menular
seksual (PMS) kini menjadi ancaman kesehatan publik.
2.
Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan
Obat berbahaya.Narkoba menjadi ancaman terberat bagi bangsa ini.Berapa puluh
ribuan orang yang sudah terjangkit narkoba.Narkoba terdiri dari beberapa macam
yaitu :
-
Opiat(heroin,morfin,ganja)
-
Amfetamin(shabu,ekstasi,inex)
-
Kokain
-
Benzodiazepin(pil
nipam,BK,mogadon)
Begitu banyak macam narkoba yang sudah
menyebar di negeri ini. Berapa jiwakah yang akan terjangkit narkoba lagi? Kita
tidak akan tahu berapa jumlah anak muda yang akan terpengaruh oleh narkoba
sebelum pemerintah berusaha memberantas narkoba itu.
Seorang pengguna narkoba bisa terjangkit
virus HIV/AIDS jika dia menggunakan jarum suntik secara bergantian.Memang
sungguh berbahaya, tapi mengapa para pemakai itu nekat menggunakannya? Narkoba
membuat penggunanya merasa lebih percaya diri bahkan ada yang mengatakan
sebagai gaya hidup zaman sekarang. Narkoba juga sebagai pelarian dari suatu
masalah. Yang lebih ironis lagi, banyak orang yang beranggapan, mengkonsumsi
narkoba sebelum melakukan hubungan seksual bisa menambah kemampuan dan
kekuatan. Sehingga sering kita dengar adanya pesta narkoba yang kemudian
dilanjutkan dengan pesta seks. Atau ada suatu anggapan yang mengatakan komplek
pelacuran identik dengan narkoba.
Mengkonsumsi narkoba bukannya akan menambah
kekuatan, namun sebaliknya justru akan menimbulkan masalah dan berakibat buruk
terhadap fungsi seksual. Gangguan fungsi seksual karena menggunakan barang
haram ini, tergantung dari jenis narkoba yang digunakan.
3.
Kehidupan malam
Kehidupan malam identik dengan seks bebas,
alkohol dan obat terlarang. Itu tidak bisa dipungkiri ketika mewabahnya ekstasi
dan shabu-shabu. Obat terlarang jenis ini sering ditemui di klub-klub malam.
Alkohol mudah sekali dijumpai ketika kita masuk dalam klub-klub malam. Dunia
ini banyak dirambah oleh kalangan atas dan kalangan selebritis. Mereka
menghambur-hamburkan uang demi kepuasan sesaat.
Mereka menganggap kehidupan malam adalah
kebutuhan hidup yang tidak bisa dipisahkan dari rutinitas mereka. Perspesi
masyarakat Indonesia tentang kehidupan malam adalah tabu, mereka menganggap
kehidupan malam itu tak ada dalam adat istiadat mereka. Mereka menganggap kehidupan
malam itu sebagai dunia kelam yang akan menghancurkan generasi bangsa.
Tapi dalam masa ini, sudah berapa banyakkah
klub-klub, cafe-cafe dan diskotik di Indonesia? Indonesia telah berubah, bukan
seperti dulu lagi. Kehidupan malam dianggap sudah biasa bagi kalangan remaja.
4.
Alkohol (Minuman Keras)
Kita sudah tidak asing lagi dengan kata
minuman keras, minuman keras atau yang sering disebut miras mudah sekali
ditemui di manapun kita berada. Alkohol adalah zat yang paling sering
disalahgunakan manusia, alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula,
sari buah atau umbi-umbian. Dalam peragian tersebut akan menghasilkan kurang
lebih 15%, tetapi jika dilakukan penyulingan maka dapat menghasilkan kurang
lebih 100%.
Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi
alkohol, efeknya berbeda-beda tergantung dari jumlah / kadar alkohol yang
dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan
pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa
sedih dan kemarahan.
Bila dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek
sebagai berikut:
-
Merasa lebih bebas lagi
mengekspresikan diri
-
Tanpa ada perasaan
terhambat menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara berlebihan)
-
Muncul akibat ke fungsi
fisik - motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan,
inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri
Pengonsumsian alkohol yang berlebihan dapat
mengakibatkan pengerutan otak dan pengonsumsian alkohol yang berat dapat
terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan
kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat-obatan
berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek
keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan
mengalami over dosis akan lebih besar. Tapi bodohnya masyarakat Indonesia sudah
terbukti, banyak terdengar kabar para pemabuk tewas ketika menengguk minuman
keras, ternyata minuman keras itu sudah dicampur dengan bahan-bahan yang
berbahaya seperti baygon, soklin, soffel dan banyak lainnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
men-dapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamr (arak) dan
berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Al-Ma’idah: 90-91).
D. Faktor – Faktor Penyebab
Pergaulan Bebas
Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman
yang telah maju ini memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan
remaja masa kini. Pergaulan remaja masa kini telah jauh dari batas norma yang
ditetapkan. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja terjerumus
kedalam pergaulan bebas :
1.
Karena Kehidupan Iman Yang
Rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar
ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan
ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun..
Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup.
Orang muda yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak
berjalan dalam jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup
seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak
mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian
individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang
tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak
mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.
2.
Kurangnya Perhatian Orang
Tua.
Orang tua sangat berperan penting dalam
kehidupan seorang anak. Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang
karena orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat
berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua kurang memberi
pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam
pergaulan bebas
Tetapi ada juga anak yang memang memiliki
kepribadian buruk, walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian yang cukup
serta pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki kepribadian
buruk akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut
akan meninggalkan penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau mahasiswa
tersebut.
3.
Lengkapnya Fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah
seseorang untuk dapat melakukan pergaulan bebas. Tetapi tergantung pada diri
masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas yang diberikan orang tua dengan
baik maka hal tersebut tidak akan terjadi.
4.
Pelampiasan Diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri
sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya
berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka
dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang
akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks bebas.
5.
Tontonan Yang Tidak
Mendidik.
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai
tontonan bagi remaja sangat besar. Apa yang mereka tonton, berkorelasi secara
positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film
dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton
di layar lebar. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin
‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan
adegan-adegan yang bisa meningkatkan gairah para lelaki. Belum lagi tayangan
film yang bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya.
6.
Rendahnya Pengetahuan
Tentang Bahaya pergaulan Bebas.
Mereka beranggapan bahwa pergaulan bebas
adalah suatu hal yang wajar bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang
minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak
dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam
hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa
ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang
baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
7.
Faktor Lingkungan Seperti
Orang Tua.
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman
telah berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan
modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya
hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jaman para orang tua masih remaja
dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita
sebutkan antara lain:
Ø Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat
kita masih terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan
jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua,
termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua
tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
Ø Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang
perduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah
pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan
ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala
sesuatu sudah terlambat
Ø Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak
terjadi pada para orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang.
Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan
pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya
mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka
perbuat.
8.
Salah Bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh
bagi para remaja dan mahasiswa. Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah
dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih
masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah bekapan arus
globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih
teman
9.
Kegagalan Remaja Menyerap
Norma
Hal
ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang
sebenarnya adalah westernisasi. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun
tetap harus disesuaikan dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang
ada.
10.
Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan
pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja
biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan
kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang
lebih bebas.
11.
Faktor Dari Kaum Sendiri.
Orang Muda sebagai pelaku utama dalam
pergaulan, tentunya harus yang pertama menyadari akan kerawanan-kerawanan
mereka dalam pergaulan. Disini kita berbicara bagaimana mengambil sikap
dalam menentukan yang baik dan yang buruk.
E. Pandangan Masyarakat
Mengenai pergaulan Bebas
Setelah kita
memasuki era kehidupan dengan sistem komunikasi global, dengan kemudahan
mengakses informasi baik melalui media cetak, TV, internet, komik, media
ponsel, dan DVD bajakan yang berkeliaran di masyarakat, tentunya memberikan
manfaat yang besar bagi kehidupan kita. Setiap fenomena yang ada dan terjadi di
dunia, tentunya akan memberikan nilai positif sekaligus negatif. Sangat
tergantung pada pola pikir dan landasan hidup pribadi masing-masing.
Setiap
individu dari kita akan merasa senang dengan kehadiran produk atau layanan yang
lebih canggih dan praktis. Tidak terkecuali teknologi internet yang telah
merobohkan batas dunia dan media televisi yang menyajikan hiburan, informasi
serta berita aktual. Begitu juga, handphone yang telah membantu komunikasi sesama
manusia untuk kapan saja meskipun satu dengan yang lainnya berada di dunia
Utara-Selatan atau belahan Timur - Laut.
Namun dengan hadirnya berbagai teknologi
tersebut pada dasarnya telah mengubah pemikiran dari masyarakat . seperti
halnya pergaulan bebas, banyak dari kita telah menganggap bahwa hal tersebut
adalah sesuatu yang wajar. Pada zaman dahulu, jika adzan magrib telah
berkumandang maka sudah seharusnya semua anggota keluarga berada di dalam
rumah. Tapi, tidak dengan sekarang kehidupan malam sudah terlihat menjadi biasa
saja. Memang, pada awalnya mereka mengambil sisi positif dari kehidupan di
malam hari seperti bekerja misalnya. Berawal dari hal hal kecil tapi kini telah
berjalan pada hal yang lebih besar dampaknya. Kafe – kafe dari luar terlihat biasa
saja tapi di dalamnya terdapat suguhan yang luar biasa, contohnya : dugem,
pesta narkoba, minuman keras bahkan seks bebas.
Pergaulan bebas sudah di anggap wajar
sekarang karena hal tersebut telah menjadi hal yang biasa, berikut adalah
pengakuan teman salahsatu anggota kelompok kami.
“Sekarang
gue lagi jomblo. 2 bulan lalu putus. Sakit juga! Habis pacaran satu tahun, dan sudah kayak suami-istri.
Dulu, tiap kali ketemu, gejolak seks muncul begitu saja. Terus ML (making love)
deh. Biasanya kita lakuin kegiatan itu di kosan gue karna gue anak
kos. Kalau tetangga
kosan nggak lagi sepi ya
paling cuma berani ciuman dan raba sana-sini. Buat gue, semua itu biasa. Gue
nglakuinnya karena merasa yakin doi bakal jadi suami gue. Gue nggak takut dosa.
Kan kita sama-sama mau, jadi nggak ada paksaan. Dosa terjadi kan kalau ada
paksaaan. Gitu menurut gue! Waktu putus, gue nggak nyesel sudah nglakuin
itu, habis, mau gimana lagi! Santai saja! Tentang pendidikan seks, gue nggak
pernah terima dari orangtua. Paling dari teman, majalah, buku, atau film”
Itulah
penuturan Syila
(samaran), remaja yang baru saja lulus SMA dan sekarang
tengah bekerja di salahsatu pabrik di daerah Kiara Condong Bandung. Tanpa beban, remaja manis
menceritakan pengalamannya. Ia dan sang kekasih tahu harus melakukan apa supaya
hubungan seks pranikah itu tidak membuatnya hamil. Sampai saat ini, Syila yakin orangtuanya sama sekali tidak
tahu perilaku putri pertamanya itu.
F. Akibat yang di Timbulkan
dari Pergaulan Bebas
Akibat dari
pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan berdampak bagi
dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental.Walaupun perbuatan
itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan
sesaat saja.
Berikut beberapa akibat yang di timbulkan dari pergaulan
bebas :
1.
Hilangnya Kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik
di hadapan Tuhan maupun sesama manusia serta merusak masa depannya, dan
meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada
seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap manusia, terutama
pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas terlihat
perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya.
2.
Prestasi cenderung menurun.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah
terjerumus dalam pergaulan bebas, maka fikirannya akan selalu tertuju pada hal
negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat
kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun diperkuliahan akan
menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lain sebagainya dapat
menurunkan prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa tersebut.
3.
Hamil Diluar Nikah ( seks
bebas )
Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan
masalah bagi sipelaku. Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah
akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta didiknya ada yang hamil.
Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu
yang luar biasa terutama orang tua.
4.
Tercorengnya Nama Baik
Keluarga.
Semua orang tua akan merasa sakit hatinya
jika anak yang dibangga-banggakan juga di idam-idamkan terjerumus ke dalam
pergaulan bebas . Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal
tersebut akan meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.
5.
Tekanan Batin.
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan
penyesalan. Akibat penyesalan tersebut sipelaku akan sering murung dan berfikir
yang tidak rasional.
6.
Terjangkit Penyakit.
Seks bebas, penggunaan jarum suntik bersamaan,
minuman keras merupakan sarana penyebaran penyakit-penyakit yang
mematikan.Seperti HIV/AIDS dll.
7.
Hilang Masa Depan
Remaja yang sudah masuk kedalam pergaulan
bebas sama saja bahwa dirinya telah menghilangkan sebagian dari masa depannya.
8.
Dan Sebagainya.
G. Solusi untuk Mencegah dan
Mengatasi Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas yang terjadi pada remaja dan
mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1.
Mempertebal keimanan dan
ketaatan kepada Tuhan .
Mendekatkan diri kepada tuhan
akan menjauhkan kita dari perbuatan mungkar.
2.
Menanamkan nilai-nilai
agama, moral dan etika.
Antara lain : pendidikan
agama, moral dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orangtua dan tokoh
masyarakat.
3.
Menanamkan Nila Ketimuran.
Kalangan remaja dan
mahsiswa kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya
nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan
nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang
bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk
meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya
nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu
kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
4.
Pendidikan.
Pendidikan yang diberikan
hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan
emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan
mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan
ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa
mengikuti orang lain.
5.
Pendidikan sex (Sex
Education).
Hal ini dapat diartikan
sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia, bahaya penyakit
kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar
mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan
secara baik, benar dan legal.
6.
Penyuluhan tentang bahaya
pergaulan bebas.
Dalam penyuluhan tersebut
dalam dijelaskan kepada kaula muda khususnya remaja dan mahasiswa tentang
sebab-akibat dari pergaulan bebas. Sehingga mereka dapat menghindarikan diri
dari hal-hal yang akan membawa mereka pada hal tersebut.
7.
Menegakkan Aturan Hukum.
Sudah sepatutnya para
penegak hukum menjaga tempat-tempat yang sering digunakan oleh para kaula muda
dalam melakukan aksinya.
8.
Jujur Pada Diri Sendiri.
Yaitu menyadari pada
dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing.
Sehingga seks bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak
mengikuti hawa nafsu mereka.
9.
Memperbaiki Cara Berkomunikasi.
Memperbaiki cara
berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan
masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di
sekeliling kita.
10. Dan
lain-lain.
BAB IV
SIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pergaulan bebas sudah menjadi hal yang tidak
tabu lagi bagi kalangan remaja di Indonesia. Pergaulan remaja yang bebas
sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan
oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Yang terpenting sebenarnya adalah
bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar
sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta
dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pengarahan yang
benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa
tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk
menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa
diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.
Masyarakat terutama remaja sebenarnya harus
mengubah pemikirannya. Bahwa pergaulan bebas adalah sesuatu yang salah jangan
sampai remaja mengganggap hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah terjadi.
B. Saran
Pada
bagian akhir penulisan makalah ini penulis ingin menyampaikan saran sehubungan dengan penulisan yang telah dilakukan. Adapun saran yang
penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut:
1.
Hasil
penulisan ini
dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk pembelajaran disemua kalangan
2.
Hendaknya
dilakukan kerja sama dari berbagai pihak termasuk pemerintah setempat dan
masyarakat untuk mencegah dan mengatasi pergaulan bebas.
Demikian
saran yang penulis utarakan, semoga dapat dipetik manfaat dari penulisan
makalah ini khususnya bagi generasi muda Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
http://dunia
remaja
gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.Akses.November
2012
http://dunia
remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan
html.Akses:Desember 2010.
www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-pergaulan-bebas-penyebab.html http://128thareqh.blogspot.co.id/2016/03/pengertianciri-cirifaktor-dan-dampak.html https://soepriyatna.wordpress.com/.../7-cara-menghindari-dan-mengatasi-pergaulan-bebas.html
0 comments:
Post a Comment